Tentang Rohingya, Indonesia Dipermalukan Saudi Dan Turki



Suplemen pendongkrak kejantanan sebagian pria Hammer Of Thor!
Marticho
Screenshot_272
Indonesia yakni negara dengan beberapa besar orang-orang islam terbesar di dunia dan demikian dikenal dengan budaya timurnya yang lemah lembut dan berperikemanusiaan. Bahkan dalam falsafah negara pada sila keduanya diterangkan “kemanusiaan yang adil dan beradab”.

Manifestasi dari sila ke-2 tentang kemanusiaan yang adil dan beradab ini bisa dilihat dari bagaimana langkahnya orang-orang Aceh menyambut kelompok muhajirin etnis Rohingya yang didzolimi dan butuh pertolongan menghimpit. Beberapa orang Aceh juga berbarengan menyambut tamu dari Allah ini dengan bentuk pertolongan dan berikan kepentingan mereka.

Mungkin saja saja, Imigran etnis Rohingya yang berhijrah ke Aceh ini yaitu satu di antara bentuk ujian dari Allah pada kita rakyat Indonesia yang beberapa besar muslim agar dapat mengayomi dan menolong saudara seiman dan seislam.

Sebenarnya, Etnis Rohingya ini sudah tak di terima oleh beberapa negara yang mereka inginkan tempati seperti Thailand dan Malaysia. Betul-betul begitu ironis apabila kita hanya saksikan dari sisi politik tidak ada memperhatikan sisi kemanusiaan.

Walaupun dunia memberi pujian pada Aceh dengan semuanya upayanya untuk menolong Rohingya. Kenyataannya hak-hak kemanusiaan juga telah ditangani untuk membantu etnis rohingya di negeri jauh sana seperti negara Turki dan kerajaan Saudi.

Namun, kebijakan waktu lalu ditetapkan di Indonesia telah mengoyak arti kemanusiaan pada sila ke-2 dan menyangkal akan arti “almuslim akhul muslim” (orang islam yakni saudara untuk islam yang lain). Seperti beberapa berita yang pernah mengedar, bila TNI akan tetaplah singkirkan etnis Rohingya masuk ke Indonesia.

Jenderal Moeldoko yang dimaksud Panglima TNI Indonesia menyebutkan, Bila pemerintah Indonesia tidak akan membiarkan tempat lautnya dimasuki kapal-kapal pengungsi Rohingya. Menurutnya, pertolongan makanan tetaplah akan diberikan untuk pengungsi dari Myanmar, namun kita akan tetaplah menghindar mereka masuk terutama sampai turun di daratan Indonesia.

“Untuk etnis Rohingya, apabila mereka ada kesulitan di laut, jadi kita mesti bantu. Apabila ada sulit air atau makanan kami akan bantu, karena ini terkait humanisme. Tetapi apabila mereka masuki tempat kita, jadi pekerjaan TNI membuat perlindungan kedaulatan penuh Indonesia” kata Moeldoko di Istana Presiden, Sabtu (16/5/2015).

Moeldoko menyebutkan pertolongan akan diberikan didalam laut, sampai kapal-kapal yang ditumpangi pengungsi dari Rohingnya tidak harus masuk tempat teritorial Indonesia. Patroli yang ditangani oleh TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara bakal dikerahkan membuat perlindungan tempat laut agar Indonesia tetaplah steril dari pencemaran.

Menurut Moeldoko, langkah ini diambil karena diakui bila munculnya sebagian pengungsi ilegal ini jadi akan mengakibatkan permasalahan sosial.

“Mengurus rakyat Indonesia sendiri saja tidak mudah, jangan sampai lagi dibebani permasalahan ini, ” ucap Moeldoko.

Oleh karena itu TNI Angkatan Laut telah mempersiapkan kapal-kapal militer untuk singkirkan hadirnya beberapa kelompok yang terdzolimi itu masuk ke tempat Indonesia.

“4 kapal perang dan satu pesawat senantiasa berpatroli di pantai Aceh faedah menghindar perahu imigran masuk, ” kata Kepala Pusat PeneranganTNI Mayor Jenderal Fuad Basya, seperti ditulis The Guardian, Selasa (19/5/2015).


Namun berbeda dengan negara super seperti Turki dan Saudi. Diberitakan bila Turki telah mempersiapkan kapal-kapal militer AL untuk ikut serta dalam misi penyelamatan etnis Rohingya yang terombang-ambing di laut Andaman.

“Pemerintah Turki telah kirim kapal militer Turki di tempat itu dan berhimpun dengan usaha internasional untuk membantu sebagian pengungsi Rohingya, ” kata Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu seperti ditulis dari Xinhua, Rabu (20/5).

Bukan hanya itu, Relawan dari Turki yang tergabung dalam Non-Governmental Organization (NGO) Asal Turki İnsani Yardım Vakfı (IHH) telah tiba di Aceh untuk berikan bantuanya pada sebagian pengungsi Rohingya yang ada di Aceh.

Tengah di Arab Saudi dengan raja barunya, Salman Bin Abdul Aziz. Menyebutkan bila ada sekitaran 200. 000 warga Rohingya yang diakui dan diizinkan tinggal tetaplah di kerajaan Saudi.

Ketua komune Muslim Rohingya di Arab Saudi. Abu Shami Abdul Majid mengemukakan mimpi mereka akan jadi kenyataan agar bisa berpindah jadi warga negara Arab Saudi yang sah.

Menurutnya, kemudahan ini yakni lantaran kebaikan pemerintah kerajaan Arab Saudi yang mengakui hadirnya warga Rohingya di negara itu.

Seperti ditulis dari Saudi Gazette, Bila Kerajaan Saudi Arabia telah berikan izin tinggal (iqamah) untuk 200. 000 pengungsi Muslim Rohingya. Sebentar jutaan orang-orang Rohingya yang lain tengah lakukan system penerimaan iqomah.

Media lain terpercaya yang lain, Makkah News memberitakan, sampai saat ini masih tetap ada sekitaran 4 juta warga Rohingya di Saudi sekarang ini mempunyai hak untuk peroleh iqamah.

Abdul Majid juga memberi, bila warga Rohingya telah semakin lebih 70 th. lalu jadi segi dari Arab Saudi, setelah mereka kabur dari pembantaian etnis di Myanmar.

Bahkan beberapa sekarang ini ini, warga Rohingya di Saudi bisa bebas bekerja, dapatkan service sosial dan melalui pendidikan di sekolah maupun universitas Saudi serta hak-hak sebagai warga negara yang lain.

Kecuali Saudi dan Turki, Aceh yang juga segi dari Indonesia juga telah berikan peran yang banyak untuk peristiwa sejarah peradaban ini. Kebaikan rakyat Aceh telah diberitakan banyak media internasional. Sekarang ini Aceh telah mencatat satu sejarah paling utama dan peradaban baru untuk kemanusiaan.

Namun, walau bagaimanapun, Indonesia telah tercoreng dan dipermalukan oleh Turki dan Saudi. Saat Indonesia mempersiapkan kapal-kapal AL untuk menghadang hadirnya imigran Rohingya, Pemerintah Turki jadi jadi mempersiapan kapal-kapal AL untuk menyelamatkan mereka atas nama kemanusiaan. Saat Saudi Arabia telah berikan izin tinggal di negara mereka, Indonesia jadi kebingungan dengan hadirnya mereka yang butuh rumah. Walaupun sesungguhnya di Indonesia ada banyak pulau-pulau yg tak berpenghuni,

Dengan hal itu harus kita akui bila kesadaran kemanusiaan pemerintah negara Indonesia masih tetap demikian jauh apabila di banding dengan Turki dan Saudi. Kadang-kadang kita sendiri sebagai warga Indonesia demikian risih. Dengan keruwetan politik serta sosial di negeri ini, akan buat kita mengerti benar bila demikian akutnya penyakit yang terserang Indonesia.
Tentang Rohingya, Indonesia Dipermalukan Saudi Dan Turki Tentang Rohingya, Indonesia Dipermalukan Saudi Dan Turki Reviewed by Unknown on 02.01 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.